Tebing Tinggi, 3 Juni 2025 – Seluruh warga SMPN 9 Tebing Tinggi pagi ini, Senin, 2 Juni 2025, dengan khidmat melaksanakan upacara bendera rutin di lapangan sekolah. Nuansa peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni, begitu terasa mengingat momen upacara ini berlangsung sehari setelah tanggal bersejarah tersebut. Ibu Intan bertindak sebagai Pembina Upacara.
Dalam amanatnya, Beliau mengajak seluruh siswa dan guru untuk kembali meresapi makna 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Beliau menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar susunan kata, melainkan fondasi dan panduan hidup yang harus senantiasa diamalkan dalam setiap sendi kehidupan.
Beliau kemudian merinci berbagai kegiatan nyata di sekolah yang secara langsung mencerminkan pengamalan setiap sila Pancasila:
-
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. "Pengamalan sila pertama dapat kita lihat dan rasakan setiap hari. Mulai dari kegiatan doa bersama di pagi hari sebelum memulai pelajaran dan di siang hari sebelum pulang sekolah. Ada pula kegiatan rohani di hari Jumat yang rutin kita adakan, hingga peringatan hari-hari besar agama yang selalu kita rayakan dengan toleransi dan kebersamaan," jelas beliau.
-
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Beliau menekankan pentingnya empati. "Sila kedua tercermin dalam kegiatan takziah bila ada siswa, orang tua, atau guru yang meninggal dunia. Ini adalah bentuk belasungkawa dan dukungan kita. Begitu pula saat kita berkunjung melihat teman yang sakit, itu adalah wujud kepedulian dan keadaban kita sebagai manusia."
-
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia. "Salah satu wujud nyata sila ketiga yang kita lakukan setiap Senin pagi adalah melaksanakan upacara bendera ini," kata beliau. "Dengan berdiri tegak bersama, menyanyikan lagu kebangsaan, dan menghormati bendera merah putih, kita menunjukkan persatuan dan kecintaan kita pada tanah air."
-
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Beliau mengaitkan sila ini dengan proses demokrasi di sekolah. "Saat kita melakukan pemilihan ketua kelas atau pemilihan pengurus OSIS, di sana terjadi musyawarah untuk mufakat. Ini adalah contoh nyata bagaimana kita menghargai pendapat dan keputusan bersama."
-
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. "Sila terakhir ini mengajak kita untuk bersikap adil. Misalnya, saat kita melakukan diskusi kelompok di kelas, semua memiliki hak untuk berbicara dan didengarkan. Kita juga belajar bertanggung jawab bersama dalam menjaga fasilitas sekolah, agar semua merasakan manfaatnya secara adil," ujar Beliau.
Upacara ditutup dengan doa dan harapan agar nilai-nilai Pancasila terus membimbing setiap langkah warga SMPN 9 Tebing Tinggi. Kegiatan pagi ini menjadi pengingat yang kuat bahwa pengamalan Pancasila adalah proses berkelanjutan yang termanifestasi dalam setiap aktivitas, besar maupun kecil, di lingkungan sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar